DH reaksi
|
= S
energi pemutusan ikatan
|
- S
energi pembentukan ikatan
|
= S
energi ikatan di kiri
|
- S
energi ikatan di kanan
|
Contoh:
Diketahui :
energi ikatan
C – H = 414,5 kJ/Mol
C = C = 612,4 kJ/mol
C – C = 346,9 kJ/mol
H – H = 436,8 kJ/mol
C = C = 612,4 kJ/mol
C – C = 346,9 kJ/mol
H – H = 436,8 kJ/mol
Ditanya:
DH reaksi = C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g)
DH
reaksi
|
=
Jumlah energi pemutusan ikatan – Jumlah energi pembentukan ikatan
|
=
(4(C-H) + (C=C) + (H-H)) – (6(C-H) + (C-C))
= ((C=C) + (H-H)) – (2(C-H) + (C-C)) = (612.4 + 436.8) – (2 x 414.5 + 346.9 |
Energi ikatan
didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari
suatu molekul dalam wujud gas. Energi ikatan dinyatakan dalam kilojoule per mol
(kJ mol -1 )
Energi berbagai ikatan diberikan pada tabel 1.
Tabel
1. Harga Energi ikatan berbagai molekul (kJ/mol)

Perubahan
Entalpi Berdasarkan Entalpi Pembentukan
Kalor suatu reaksi dapat juga ditentukan dari data entalpi
pembentukan zat pereaksi dan produknya. Dalam hal ini, zat pereaksi dianggap
terlebih dahulu terurai menjadi unsur-unsurnya, kemudian unsur-unsur itu
bereaksi membentuk zat produk. Secara umum untuk reaksi:
m AB + n CD —–> p AD + q CB
ΔH0 = jumlah ΔH0 f (produk) - jumlah ΔH0 f (pereaksi)
Perubahan Entalpi Berdasarkan Hukum Hess
Banyak reaksi yang dapat berlangsung secara bertahap. Misalnya
pembakaran karbon atau grafit. Jika karbon dibakar dengan oksigen berlebihan
terbentuk karbon dioksida menurut persamaan reaksi:
C(s) + O2 (g) —–> CO2
(g) Δ H = – 394 kJ
Reaksi diatas dapat berlangsung melalui dua tahap.
Mula-mula karbon dibakar dengan oksigen yang terbatas sehingga membentuk karbon
monoksida. Selanjutnya, karbon monoksida itu dibakar lagi untuk membentuk
karbon dioksida. Persamaan termokimia untuk kedua reaksi tersebut adalah:
C(s) + ½ O2 (g) —–> CO (g) ΔH = – 111 kJ
CO (g) + ½ O2 (g) —–> CO2 (g) Δ H = – 283 kJ
Jika kedua tahap diatas dijumlahkan, maka diperoleh:
C(s) + ½ O2 (g) —–> CO (g) ΔH = – 111 kJ
CO (g) + ½ O2 (g) —–> CO2 (g) ΔH = – 283 kJ
————————————————————————- +
C(s) + O2 (g) —–> CO2 (g)
ΔH = – 394
kJ
0 komentar:
Posting Komentar
Harap di isi kolom komentar dengan baik dan ber-ETIKA .
Markus Kono